Makna Menikah Itu Soal "Sah" Bukan Mengejar "Wah"


Menikah Itu Soal "Sah" Bukan Mengejar "Wah"

Abg bugil
www.dunia-q.com - Menikah dan Makna Nya


Dunia-q.com - Rezeki,Jodoh Dan Maut Rahasia Allah Semata, kali ini Dunia-q.com akan membahas satu tema yakni Pernikahan. Pernikahan adalah tentang kompromi, yaitu melakukan sesuatu untuk orang lain , bahkan ketika kita tidak ingin melakukannya." Kurang lebih seperti itulah pandangan Nicholas Sparks tentang sebuah pernikahan. Berbicara tentang yang satu ini, "Pernikahan", tentu setiap pasangan menginginkan pernikahan yang langgeng, dalam arti hanya dilakukan sekali seumur hidup. Jika demikian, menikah tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru, butuh persiapan matang dari segi mental juga finansial.



Jika seseorang manusia pada kodratnya telah memasuki usia pernikahan, baik itu laki-laki maupun perempuan, pasti muncul pertanyaan. Apakah "saya" sudah benar-benar siap untuk menikah? Yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri, karena siap tidaknya hanya kita yang tahu, dan yang lebih sulit menurut saya adalah kita tidak benar-benar bisa menyadarinya. Maksudnya begini, kita tidak sadar apakah kita siap atau tidak untuk menuju jenjang pernikahan. Ketika kita bilang "Siap" justru pada kenyataannya "Tidak", atau sebaliknya. Dan celakanya kita tidak bisa menyadari akan hal itu.


Selanjutnya apa sih ciri-ciri orang yang belum siap untuk menikah?
Kalau menurut amin semua kembali ke niat kita masing-masing. Lho kok... Sekarang begini, misal seseorang menikah karena ingin balas dendam, atau karena karena ingin pamer, atau sekedar mengiming-iming orang lain, maka jangan dulu deh.. benahi dulu hati dan perasaan kita. Berdamailah dulu dengan diri kita sendiri. Susah rasanya untuk bisa mendapatkan kebahagiaan sejati dalam pernikahan kalau masih ada dendam yang terpendam dalam hati. Disini kedewasaan dan kematangan sangat diperlukan untuk membuktikan kesiapan untuk kita menikah.


Ada juga, kalau pikiran kita masih dipenuhi oleh banyak hal yang masih belum pasti alias meragukan ini-itu, atau dengan kata lain belum mendapatkan kemantapan hati... maka bisa dibilang orang tersebut belum siap nikah. Lalu kenapa kok bisa muncul keraguan itu? Keraguan itu muncul biasanya sih karena ada sesuatu yang butuh untuk dibenahi. Ada hal yang mungkin belum sempat kita urus. Ada sesuatu yang belum kita selesaikan sampai akhir, alhasil hati pun jadi tidak tenang. Terus gimana dong... Sebelum menikah, pastikan dulu kita bisa merasa tenang dan benar-benar yakin dengan keputusan yang akan kita ambil. Ini jadi bekal untuk bisa mendapatkan pernikahan bahagia yang di impikan. Ingat, pernikahan itu sesuatu yang sakral dan kalau bisa sekali seumur hidup... Setuju?


Selanjutnya kalau masih belum bisa sepenuhnya dengan pasangan hidup kita, dalam arti masih merasa ada yang salah dengan pilihan kita bahkan masih menaruh banyak curiga padanya, ini perlu dibenahi. Karena bagaimana pun, saat sudah menikah, kita akan menghabiskan sisa hidup bersama pasangan kita. Kalau belum bisa mempercayainya atau memberinya kepercayaan, akan sulit untuk bisa berbagi tanggung jawab bersama ketika sudah sah menikah karena salah satu kunci pernikahan yang bahagia dan langgeng adalah adanya rasa percaya satu sama lain.


Lantas yang menurut saya tidak kalah penting adalah bahwa menikah itu soal "sah" bukan "wah". Seperti saya bilang di awal, pernikahan bahagia baiknya dilandasi dengan niat yang baik. Kalau niat kita menikah karena ingin membuat orang lain cemburu atau merasa tertekan dengan teman-teman yang sudah menikah, bisa-bisa kita menderita sendiri.

Jadi siapkan mental anda, landasi niat dengan tulus sepenuh hati, dengan begitu barulah kita akan benar-benar siap untuk menikah. Ingat!! Niatmu akan menuntun langkahmu. Kalau dari awal niatnys aja sudah buruk, kedepannya bisa-bisa pernikahan kita akan dipenuhi banyak hambatan dan masalah.


Hemm, ngomong-ngomong panjang lebar, bagaimana dengan diri saya. Sekarang saya sudah menikah, bisa dibilang lumayan lama, Dari apa yang saya tulis diatas, sebenarnya ketika menikah saya juga masih merasakan hal-hal diatas, ya walaupun gak semua... Lalu apa yang menyebabkan saya berani melangkah ke jenjang pernikahan. Untuk ke sekian kalinya saya bilang semua tergantung "N-I-A-T"... Niat saya adalah ibadah, saya menikah untuk ibadah... dan kalau semua hal didasari akan hal itu, saya yakin apapun rintangannya semua akan mudah dilewati. Hati rasanya enteng karena kita kembalikan semua kepada Allah...


Lalu bagimana soal rezeki... hemm... semua sudah diatur, tinggal gimana usaha kita... Ada yang bilang kalau nikah itu maka rezekinya 2 orang jadi 1... Intinya percaya aja sama yang maha kuasa... Tapi itu sih pandangan saya... pembaca pasti memiliki pandangan yang berbeda... Intinya "Niat yang baik untuk pernikahan yang penuh berkah, setuju?"
Semoga Bermanfaat, dan bagi yang belum menikah di segerakan Menikah, Amin Ya Raball Alamin.

Related Posts :