PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS  (PTK) "CLASSROOM ACTION RESEARCH"



Penelitian Tindakan Kelas PTK


Hakikat Peneliitian Tindakan Kelas (PTK)

Hakikat penelitian tindakan kelas (PTK) meliputi pengertian, karakteristik, tujuan,prinsip-prinsip pelaksanaan, bidang kajian, prosedur, model, perbedaan karakteristik PTK dan Non PTK, kelemahan dan keunggulan PTK, indikator keberhasilan penelitian, dan manfaat hasil penelitian tindakan kelas. 

Jadi sebenar nya apakah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sudah tidak asing kita dengar?
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran juga melaksanakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran agar menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.

Baca Juga Berikut Perilaku Menyimpang Dalam Masyarakat

Ciri - Ciri Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

  • Burns dalam Swarsih Madya (2006: 11-12) menjelaskan ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas antara lain :
  • Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.
  • Diagnosis suatu masalah dalam rangka menganalisis dan memecahkan masalah.
  • Subjek bisa siswa dan mahasiswa (peserta didik), peserta pendidikan dan pelatihan, anggota, staff, dan lain lain.
  • Fleksibel, adaptif, partisipatori, self-evaluatif, kolaboratif, dan siklus.
  • Fokus pada permasalahan real ( nyata ) yang dihadapi pengelola / pendidik bbaik di lingkungan Sekolah, Universitas maupun kelas.
  • Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada umum nya dilaksanakan oleh tenaga kependidikan ( Kepala sekolah dan Pengawas Sekolah ) dengan subjek penelitian adalah guru, yang disebut dengan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
  Baca Juga Musyawarah Guru Usulkan Pelajaran P4 Dihidupkan Untuk Mencegah KOMUNISME

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas :

  • Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian.
  • Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya.
  • Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip.
  • Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekaligus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekaligus yang diteliti pula.
  • Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
  • Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
  • Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar.
  • Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian.
  • Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit.
  • Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.
Ini Dia Gambaran Kegagalan Peningkatan Kompetensi Guru (UKG)

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas 

Tujuan umum penelitian tindakan kelas adalah untuk :

  • Memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah praktis dan pengembangan keprofesionalan pendidik sebagai agen pembelajaran ( standar kompetensi pedadogik, standar kopetensi kepribadian, standar kompetensi profesional,dan standar kopetensi sosial ) 
  • Memperbaiki  kinerja pendidik dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
  • Meningkatkan mutu isi, masukan proses, dan hasil pendidikan.
  • Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
  • Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
  • Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
  • Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
  • Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Baca Juga Menjadi Kepala Sekolah Profesional

Manfaat Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


  • Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
  • Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme dan karir guru.
  • Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
  • Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
  • Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
  • Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

Belajar dan Pembelajaran, Mengenal Metode dan Model Pembelajaran Yang Harus Diketahui Para Guru Dalam Mengajar

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

Berikut Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Meliputi ;

  • Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu; 
  • Mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau cara
  • Menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu
  • Memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya. 
  • Menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, 
  • Memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, 
  • Menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, 
  • Menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, 
  • Menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.


Melasanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas

Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

Menganalisis data Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

Data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran.


Menulis laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. Inilah laporan PTK.



Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian Tindakan Kelas 


Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian Tindakan Kelas antara lain ;

  • Masalah harus bersifat konkret dan berada dalam kewenangan pendidikan untuk dipecahkan (on the job problem-oriented), sehingga perencanaan tindakan didasarkan pada data dan fakta awal (refleksi awal) atau data fakta parapenelitian guru.
  • Masalah harus bersifat problematic yaitu yang benar - benar dihadapi oleh pendidik di kelasnya dan dapat dipecahkan dengan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK)
  • Ada daya pendukung kegiatan penelitian tindakan kelas di sekolah/LPTK.
  • Pemecahan masalah minimal harus bermanfaat bagi pendidik, peserta didik, dan sekolah/perguruan tinggi.
  • Selain pemecahan masalah, juga menghasilkan inovasi pembelajaran.
 
Merumuskan KD dan Indikator Pencapaian Pembelajaran

Kriteria Judul Penelitian Tindakan Kelas 


Kriteria judul penelitian tindakan kelas yang baik, minimal mengandung unsur sebagai berikut :

  • Masalah konkret dan didukung oleh teori yang relevan.
  • Alternatif solusi masalah yang tepat dan efektif serta didukung teori.
  • Objek penelitian.
  • Subjek penelitian.
  • Ketertarikan untuk diteliti oleh sipeneliti.

Related Posts :